A.
Pengertian
Subnetting
Subnetting
merupakan suatu metode untuk memperbanyak network ID dari suatu network ID yang
telahanda miliki. Contoh kasus diperiukannya subnetting: Sebuah perusahaan
memperoleh IP address network kelas C 192.168.0.0. Dengan IP network tersebut
maka akan didapatkan sebanyak 254 (28-2) alamat IP address yang dapat kita
pasang pada komputer yang terkoneksi ke jaringan.
Pengertian Subnetting dan Cara Menghitungnya - Sebelum kita masuk pada
cara mensubnetting IP Address ada baiknya kita mengetahui dulu apa itu subnetting,
pengertian dari subnetting adalah proses membagi
atau memecah sebuah network menjadi beberapa network yang lebih kecil atau yang
sering di sebut subnet.
Biasanya
dalam perhitungan subnetting semuanya pasti mengenai seputar Jumlah
Subnet, Jumlah Host per Subnet, Blok Subnet, dan Broadcast Address. Biasanya
penulisan IP address adalah seperti 192.168.1.1 ,
tetapi terkadang dituliskan192.168.1.1/24 ,nah pasti ada
maksudnya dari 192.168.1.1/24? Maksudnya adalah
IP 192.168.1.1 dengan subnet mask 255.255.255.0
(1111111.11111111.11111111.00000000) atau 24 bit subnet mask di isi dengan
angka 1. Konsep ini yang disebut dengan CIDR (Classless Inter-Domain Routing)
yang diperkenalkan pertama kali tahun 1992 oleh IEFT.
·
Subnet
Mask Notasi
Ada dua bentuk notasi subnet, notasi standar dan
CIDR (Classless Internet Domain Routing) notasi. Kedua versi dari notasi
menggunakan alamat dasar (atau alamat jaringan) untuk menentukan titik awal
jaringan, seperti 192.168.1.0. Ini berarti bahwa jaringan dimulai di
192.168.1.0 dan host mungkin pertama alamat IP di subnet ini akan 192.168.1.1.
Pengertian
dari Classless Inter-Domain Routing (CIDR) sendiri adalah sebuah
cara alternatif untuk mengklasifikasikan alamat-alamat IP berbeda dengan sistem
klasifikasi ke dalam kelas A, kelas B, kelas C, kelas D, dan kelas E.
Disebut juga sebagai supernetting. CIDR merupakan mekanisme routing yang lebih
efisien dibandingkan dengan cara yang asli, yakni dengan membagi alamat IP
jaringan ke dalam kelas-kelas A, B, dan C.
Dalam standar subnet mask notasi, empat oktet nilai
numerik digunakan sebagai dengan alamat dasar, misalnya 255.255.255.0. Topeng
standar dapat dihitung dengan menciptakan empat biner oktet nilai untuk
masing-masing, dan menempatkan biner digit .1. dengan ramuan jaringan, dan
menempatkan digit biner 0. dengan ramuan jaringan. Pada contoh di atas nilai
ini akan menjadi 11111111.11111111.11111111.00000000. Dalam kombinasi dengan
alamat dasar yang Anda memiliki definisi subnet, dalam hal ini subnet dalam
notasi standar akan 192.168.1.0 255.255.255.0. Dalam notasi CIDR, jumlah 1.s
dalam versi biner dari topeng dihitung dari kiri, dan jumlah yang ditambahkan
ke akhir dari alamat dasar setelah slash (/). Pada contoh di sini subnet akan
dicatatkan dalam notasi CIDR sebagai 192.168.1.0/24.
Kapan Subnetting Digunakan ?. Subnet dibuat untuk
membatasi ruang lingkup lalu lintas siaran, untuk menerapkan keamanan jaringan
tindakan, untuk memisahkan segmen jaringan berdasarkan fungsi, dan / atau untuk
membantu dalam menyelesaikan masalah kemacetan jaringan.
Subnet A biasanya terdiri dari router jaringan,
sebuah switch atau hub, dan setidaknya satu host.
Bagaimana saya bisa Hitunglah Jumlah maksimum Host
untuk Subnet Mask? Untuk menghitung jumlah maksimum host untuk subnet mask,
mengambil dua dan meningkatkan itu dengan jumlah bit yang dialokasikan untuk
subnet (menghitung jumlah 0.s nilai subnet mask biner) dan kurangi dua. Anda
harus kurangi dua dari nilai yang dihasilkan karena nilai pertama dalam kisaran
alamat IP (semua 0s) disediakan untuk alamat jaringan, dan nilai terakhir dalam
kisaran alamat IP (semua 1s) disediakan untuk alamat broadcast jaringan.
Misalnya, DSL jaringan biasa digunakan 8 bit untuk subnet mereka. Jumlah host
diijinkan untuk suatu jaringan DSL dapat dihitung dengan rumus berikut: host
max = (2 ^ 8) -2 = 254 host.
Ketika Anda subnet jaringan, jumlah bit diwakili
oleh subnet mask akan berkurang. Anda mengurangi oktet dalam rangka mulai dari
nilai paling kanan dan lanjutkan kiri saat Anda mencapai nilai nol. Topeng
nilai turun sebesar kelipatan dari dua setiap kali Anda memisahkan jaringan ke
dalam subnet yang lebih. Nilai adalah 255, 254 *, 252, 248, 240, 224, 224, 192,
128. Setiap penurunan menunjukkan bahwa sedikit tambahan telah dialokasikan. Setelah
128, bit berikutnya dialokasikan akan mengurangi oktet keempat ke 0, dan oktet
ketiga akan mengikuti perkembangan yang sama 8-angka.
Sebagai contoh, subnet mask angka desimal bertitik
dari 255.255.255.255 menunjukkan bahwa tidak ada bit telah dialokasikan dan
jumlah maksimum host adalah 1 (0 ^ 1 = 1). Subnet mask 255.255.255.128
menunjukkan bahwa jumlah maksimal host adalah 128. Dan subnet mask
255.255.128.0 menunjukkan bahwa jumlah maksimum host 32.786.
* 254 bukan angka yang benar untuk oktet keempat karena tidak ada alamat yang
tersedia untuk host. yaitu (2 ^ 1) -2 = 0.
·
Alasan utama melakukan subnetting
Ada Dua alasan dalam melakukan
subnetting :
1. Mengalokasikan IP address yang
terbatas supaya lebih efisien. Jika internet terbatas oleh alamat-alamat di
kelas A, B, dan C, tiap network akan memliki 254, 65.000, atau 16 juta IP
address untuk host devicenya. Walaupun terdapat banyak network dengan jumlah
host lebih dari 254, namun hanya sedikit network (kalau tidak mau dibilang ada)
yang memiliki host sebanyak 65.000 atau 16 juta. Dan network yang memiliki
lebih dari 254 device akan membutuhkan alokasi kelas B dan mungkin akan
menghamburkan percuma sekitar 10 ribuan IP address.
2. Alasan kedua adalah, walaupun sebuah
organisasi memiliki ribuan host device, mengoperasikan semua device tersebut di
dalam network ID yang sama akan memperlambat network. Cara TCP/IP bekerja
mengatur agar semua komputer dengan network ID yang sama harus berada di
physical network yang sama juga. Physical network memiliki domain broadcast
yang sama, yang berarti sebuah medium network harus membawa semua traffic untuk
network. Karena alasan kinerja, network biasanya disegmentasikan ke dalam
domain broadcast yang lebih kecil – bahkan lebih kecil – dari Class C address.
·
Tujuan Subnetting
Tujuan dari subnetting, antara lain
:
1.
Untuk
mengefisienkan pengalamatan (misal untuk jaringan yang hanya mempunyai 10 host,
kalau kita menggunakan kelas C saja terdapat 254 – 10 =244 alamat yang tidak
terpakai).
2.
Membagi
satu kelas netwok atas sejumlah subnetwork dengan arti membagi suatu kelas
jaringan menjadi bagian-bagian yang lebih kecil.
3.
Menempatkan
suatu host, apakah berada dalam satu jaringan atau tidak.
4.
Untuk
mengatasi masalah perbedaaan hardware dengan topologi fisik jaringan.
5.
Untuk
mengefisienkan alokasi IP Address dalam sebuah jaringan supaya bisa
memaksimalkan penggunaan IP Address
6.
Mengatasi
masalah perbedaan hardware dan media fisik yang digunakan daam suatu network,
karena Router IP hanya dapat mengintegrasikan berbagai network dengan media
fisik yang berbeda jika setiap network memiliki address network yang unik.
7.
Meningkatkan
security dan mengurangi terjadinya kongesti akibat terlalu banyaknya host dalam
suatu network.
·
Fungsi Subnetting
Fungsi subnetting antara lain adalah
:
1.
Mengurangi
lalu-lintas jaringan, sehingga data yang lewat di perusahaan tidak akan
bertabrakan (collision) atau macet.
2.
Teroptimasinya
unjuk kerja jaringan.
3.
Pengelolaan
yang disederhanakan.
4.
Membantu
pengembangan jaringan ke arah jarak geografis yang menjauh.
Sebagai
contoh kita bisa ambil kasus sbb : WAN yang menggunakan jaringan antar kota
yang berbeda. lebih optimpal jaringan tersebut dengan subnetting.
·
Proses
Subnetting
Ada beberapa langkah yang harus di lakukan dalam
memproses subnetting :
1.
Menentukan
jumlah subnet yang dihasilkan oleh subnet mask
2.
Menentukan
jumlah host per subnet
3.
Menentukan
subnet yang valid
4.
Menentukan
alamat broadcast untuk tiap subnet
5.
Menentukan
host – host yang valid untuk tiap subnet
B.
Pengertian
Routing
Routing adalah proses
dimana suatu item dapat sampai ke tujuan dari satu lokasi ke lokasi lain.
Beberapa contoh item yang dapat dirouting :mail, telepon call, dan data. Di
dalam jaringan, Router adalah perangkat yang digunakan untuk melakukan routing
trafik.
Untuk dapat me"routing" segala
sesuatu, Router, atau segala sesuatu yang dapat melakukan fungsi routing,
membutuhkan informasi sebagai berikut :
1.
Alamat
Tujuan/Destination Address - Tujuan atau alamat item yang akan dirouting.
2.
Mengenal
sumber informasi - Dari mana sumber (router lain) yang dapat dipelajari oleh
router dan memberikan jalur sampai ke tujuan.
3.
Menemukan
rute - Rute atau jalur mana yang mungkin diambil sampai ke tujuan.
4.
Pemilihan
rute - Rute yang terbaik yang diambil untuk sampai ke tujuan.
5.
Menjaga
informasi routing - Suatu cara untuk menjaga jalur sampai ke tujuan yang sudah
diketahui dan paling sering terjadi.
·
Konsep Dasar Routing
Bahwa dalam jaringan WAN kita sering mengenal yang
namanya TCP/IP (Transmission Control Protocol/ Internet Protocol) sebagai
alamat sehingga pengiriman paket data dapat sampai ke alamat yang dituju (host
tujuan). TCP/IP membagi tugas masing-masingmulai dari penerimaan paket data
sampai pengiriman paket data dalam sistem sehingga jika terjadi permasalahan
dalam pengiriman paket data dapat dipecahkan dengan baik.
Berdasarkan pengiriman paket data, routing dibedakan
menjadi dua :
1. routing
lansung
Routing langsung merupakan
sebuah pengalamatan secara langsung menuju alamat tujuan tanpa melalui host
lain. Contoh: sebuah komputer dengan alamat 192.168.1.2 mengirimkan data ke
komputer dengan alamat 192.168.1.3
2. routing
tidak langsung.
Routing tidak
langsung merupakan sebuah pengalamatan yang harus melalui alamat host lain
sebelum menuju alamat hort tujuan. (contoh: komputer dengan alamat 192.168.1.2
mengirim data ke komputer dengan alamat 192.1681.3, akan tetapi sebelum menuju
ke komputer dengan alamat 192.168.1.3, data dikirim terlebih dahulu melalui
host dengan alamat 192.168.1.5 kemudian dilanjutkan ke alamat host tujuan.
·
Jenis
Konfigurasi Routing
Ada
3 jenis konsigurasi routing, antara lain :
1. Minimal
Routing merupakan proses routing sederhana dan biasanya hanya pemakaian
lokal saja.
2. Static
Routing, dibangun pada jaringan yang memiliki banyak gateway. jenis ini hanya
memungkinkan untuk jaringan kecil dan stabil.
3. Dinamic
Routing, biasanya digunakan pada jaringan yang memiliki lebih dari satu rute.
Dinamic routing memerlukan routing protocol untuk membuat tabel routing yang
dapat memakan resource komputer.
Routing Protocol maksudnya adalah protocol
untuk merouting. Routing protocol digunakan oleh router-router untuk memelihara
/meng-update isi routing table. Pada dasarnya sebuah routing protocol
menentukan jalur (path) yang dilalui oleh sebuah paket melalui sebuah
internetwork.
Contoh dari routing protocol adalah RIP, IGRP,
EIGRP, dan OSPF.
Routed
Protocol (protocol yang diroutingkan) maksudnya adalah
protokol-protokol yang dapat dirutekan oleh sebuah router. Jadi protocol ini
tidak digunakan untuk membuild routing tables, melainkan dipakai
untuk addressing (pengalamatan). Karena digunakan untuk addressing,
maka yang menggunakan routed protocol ini adalah end devices (laptop, mobile
phone, desktop, mac, dll). router akan membaca informasi dari protocol ini
sebagai dasar untuk memforward paket.
C.
Pengertian
Konfigurasi IP Address dan Routing di Linux
langkah-langkah dalam
konfigurasi IP address, adalah sebagai berikut :
ü Masuk ke sistem Linux.
ü Buka file network
interface dengan perintah :
$ pico
/etc/network/interfaces
ü Ketik perintah berikut
dibaris paling bawah :
auto eth0
iface eth0 inet static
address 1.1.1.<antara 31 sampai 45>
netmask 255.255.255.0
network 1.1.1.0
broadcast 1.1.1.127
gateway 1.1.1.1
auto eth1
iface eth1 inet static
address 192.168.0.1
netmask 255.255.255.0
network 192.168.0.0
broadcast 192.168.0.255
ü Simpan dengan menekan
Ctrl+O, lalu exit dengan menekan Ctrl+X.
ü Kemudian restart
network dengan perintah /etc/init.d/networking restart.
ü Sambungkan
masing-masing ethernet ke laptop dan ke switch.
ü Remote server dengan
putty.
ü Tambahkan cd room
sebagai repository dengan perintah apt-cdrom add –a.
Konfigurasi
server sebagai router :
ü Buka file sysctl.conf
dengan perintah pico /etc/sysctl.conf.
ü Hilangkan tanda # pada
baris IP-forward=1.
ü Simpan dan exit.
ü Buka file rc.local
dengan perintah pico /etc/rc.local.
ü Tambahkan baris
berikut sebelum exit.
iptables –t nat –A POSTROUTING –s 192.168.0.0/24 –d
0/0 –j MASQUERADE
ü Buka /etc/resolv.conf,
lalu tambahkan nameserver 1.1.1.1.
ü Simpan dan exit.
ü Restart dengan
perintah reboot
Percobaan 1
Extrak Ketiga File
Netkit didalam folder user masing msing
Menentukan Homebase Netkit
Check configurasi
Buka Virtual Machine di terminal dengan perintah “ vstart
agus “ (tanpa tanda petik)
Untuk menutupnya lakukan perintah “vcrash agus”
Percobaan 2
Seting IP di Guest pertama dengan perintah # ifconfig
eth0 192.168.1.1 netmask 255.255.255.0 up
Seperti bada gambar di bawah ini
Seting IP di Guest kedua dengan perintah # ifconfig eth0
192.168.1.2 netmask 255.255.255.0 up
Seperti bada gambar di bawah ini
Pada
terminal guest pertama, krtikan perintah # ping 192.168.1.2
Pada terminal guest pertama, krtikan perintah
# ping 192.168.1.2
Selamat mencoba........
0 komentar:
Posting Komentar