Dunia IT

Dunia IT

Rabu, 23 Desember 2015

Internet Protokol dan cara configurasi pada Netkit

A.    Pengertian Subnetting

Subnetting merupakan suatu metode untuk memperbanyak network ID dari suatu network ID yang telahanda miliki. Contoh kasus diperiukannya subnetting: Sebuah perusahaan memperoleh IP address network kelas C 192.168.0.0. Dengan IP network tersebut maka akan didapatkan sebanyak 254 (28-2) alamat IP address yang dapat kita pasang pada komputer yang terkoneksi ke jaringan.

Pengertian Subnetting dan Cara Menghitungnya - Sebelum kita masuk pada cara mensubnetting IP Address ada baiknya kita mengetahui dulu apa itu subnetting, pengertian dari subnetting  adalah proses membagi atau memecah sebuah network menjadi beberapa network yang lebih kecil atau yang sering di sebut subnet.

Biasanya dalam perhitungan subnetting semuanya pasti mengenai seputar Jumlah Subnet, Jumlah Host per Subnet, Blok Subnet, dan Broadcast Address. Biasanya penulisan IP address adalah seperti 192.168.1.1 , tetapi terkadang dituliskan192.168.1.1/24 ,nah pasti ada maksudnya dari 192.168.1.1/24? Maksudnya adalah IP 192.168.1.1 dengan subnet mask 255.255.255.0 (1111111.11111111.11111111.00000000) atau 24 bit subnet mask di isi dengan angka 1. Konsep ini yang disebut dengan CIDR (Classless Inter-Domain Routing) yang diperkenalkan pertama kali tahun 1992 oleh IEFT.



·         Subnet Mask Notasi
Ada dua bentuk notasi subnet, notasi standar dan CIDR (Classless Internet Domain Routing) notasi. Kedua versi dari notasi menggunakan alamat dasar (atau alamat jaringan) untuk menentukan titik awal jaringan, seperti 192.168.1.0. Ini berarti bahwa jaringan dimulai di 192.168.1.0 dan host mungkin pertama alamat IP di subnet ini akan 192.168.1.1.
Pengertian dari Classless Inter-Domain Routing (CIDR) sendiri  adalah sebuah cara alternatif untuk mengklasifikasikan alamat-alamat IP berbeda dengan sistem klasifikasi ke dalam kelas A, kelas B, kelas C, kelas D, dan kelas E. Disebut juga sebagai supernetting. CIDR merupakan mekanisme routing yang lebih efisien dibandingkan dengan cara yang asli, yakni dengan membagi alamat IP jaringan ke dalam kelas-kelas A, B, dan C.
Dalam standar subnet mask notasi, empat oktet nilai numerik digunakan sebagai dengan alamat dasar, misalnya 255.255.255.0. Topeng standar dapat dihitung dengan menciptakan empat biner oktet nilai untuk masing-masing, dan menempatkan biner digit .1. dengan ramuan jaringan, dan menempatkan digit biner 0. dengan ramuan jaringan. Pada contoh di atas nilai ini akan menjadi 11111111.11111111.11111111.00000000. Dalam kombinasi dengan alamat dasar yang Anda memiliki definisi subnet, dalam hal ini subnet dalam notasi standar akan 192.168.1.0 255.255.255.0. Dalam notasi CIDR, jumlah 1.s dalam versi biner dari topeng dihitung dari kiri, dan jumlah yang ditambahkan ke akhir dari alamat dasar setelah slash (/). Pada contoh di sini subnet akan dicatatkan dalam notasi CIDR sebagai 192.168.1.0/24.

Kapan Subnetting Digunakan ?. Subnet dibuat untuk membatasi ruang lingkup lalu lintas siaran, untuk menerapkan keamanan jaringan tindakan, untuk memisahkan segmen jaringan berdasarkan fungsi, dan / atau untuk membantu dalam menyelesaikan masalah kemacetan jaringan.
Subnet A biasanya terdiri dari router jaringan, sebuah switch atau hub, dan setidaknya satu host.
Bagaimana saya bisa Hitunglah Jumlah maksimum Host untuk Subnet Mask? Untuk menghitung jumlah maksimum host untuk subnet mask, mengambil dua dan meningkatkan itu dengan jumlah bit yang dialokasikan untuk subnet (menghitung jumlah 0.s nilai subnet mask biner) dan kurangi dua. Anda harus kurangi dua dari nilai yang dihasilkan karena nilai pertama dalam kisaran alamat IP (semua 0s) disediakan untuk alamat jaringan, dan nilai terakhir dalam kisaran alamat IP (semua 1s) disediakan untuk alamat broadcast jaringan. Misalnya, DSL jaringan biasa digunakan 8 bit untuk subnet mereka. Jumlah host diijinkan untuk suatu jaringan DSL dapat dihitung dengan rumus berikut: host max = (2 ^ 8) -2 = 254 host.
Ketika Anda subnet jaringan, jumlah bit diwakili oleh subnet mask akan berkurang. Anda mengurangi oktet dalam rangka mulai dari nilai paling kanan dan lanjutkan kiri saat Anda mencapai nilai nol. Topeng nilai turun sebesar kelipatan dari dua setiap kali Anda memisahkan jaringan ke dalam subnet yang lebih. Nilai adalah 255, 254 *, 252, 248, 240, 224, 224, 192, 128. Setiap penurunan menunjukkan bahwa sedikit tambahan telah dialokasikan. Setelah 128, bit berikutnya dialokasikan akan mengurangi oktet keempat ke 0, dan oktet ketiga akan mengikuti perkembangan yang sama 8-angka.
Sebagai contoh, subnet mask angka desimal bertitik dari 255.255.255.255 menunjukkan bahwa tidak ada bit telah dialokasikan dan jumlah maksimum host adalah 1 (0 ^ 1 = 1). Subnet mask 255.255.255.128 menunjukkan bahwa jumlah maksimal host adalah 128. Dan subnet mask 255.255.128.0 menunjukkan bahwa jumlah maksimum host 32.786.
* 254 bukan angka yang benar untuk oktet keempat karena tidak ada alamat yang tersedia untuk host. yaitu (2 ^ 1) -2 = 0.




·         Alasan utama melakukan subnetting
Ada Dua alasan dalam melakukan subnetting :
1.      Mengalokasikan IP address yang terbatas supaya lebih efisien. Jika internet terbatas oleh alamat-alamat di kelas A, B, dan C, tiap network akan memliki 254, 65.000, atau 16 juta IP address untuk host devicenya. Walaupun terdapat banyak network dengan jumlah host lebih dari 254, namun hanya sedikit network (kalau tidak mau dibilang ada) yang memiliki host sebanyak 65.000 atau 16 juta. Dan network yang memiliki lebih dari 254 device akan membutuhkan alokasi kelas B dan mungkin akan menghamburkan percuma sekitar 10 ribuan IP address.
2.      Alasan kedua adalah, walaupun sebuah organisasi memiliki ribuan host device, mengoperasikan semua device tersebut di dalam network ID yang sama akan memperlambat network. Cara TCP/IP bekerja mengatur agar semua komputer dengan network ID yang sama harus berada di physical network yang sama juga. Physical network memiliki domain broadcast yang sama, yang berarti sebuah medium network harus membawa semua traffic untuk network. Karena alasan kinerja, network biasanya disegmentasikan ke dalam domain broadcast yang lebih kecil – bahkan lebih kecil – dari Class C address.

·         Tujuan Subnetting
Tujuan dari subnetting, antara lain :
1.      Untuk mengefisienkan pengalamatan (misal untuk jaringan yang hanya mempunyai 10 host, kalau kita menggunakan kelas C saja terdapat 254 – 10 =244 alamat yang tidak terpakai).
2.      Membagi satu kelas netwok atas sejumlah subnetwork dengan arti membagi suatu kelas jaringan menjadi bagian-bagian yang lebih kecil.
3.      Menempatkan suatu host, apakah berada dalam satu jaringan atau tidak.
4.      Untuk mengatasi masalah perbedaaan hardware dengan topologi fisik jaringan.
5.      Untuk mengefisienkan alokasi IP Address dalam sebuah jaringan supaya bisa memaksimalkan penggunaan IP Address
6.      Mengatasi masalah perbedaan hardware dan media fisik yang digunakan daam suatu network, karena Router IP hanya dapat mengintegrasikan berbagai network dengan media fisik yang berbeda jika setiap network memiliki address network yang unik.
7.      Meningkatkan security dan mengurangi terjadinya kongesti akibat terlalu banyaknya host dalam suatu network.


·         Fungsi Subnetting
Fungsi subnetting antara lain adalah :
1.      Mengurangi lalu-lintas jaringan, sehingga data yang lewat di perusahaan tidak akan bertabrakan (collision) atau macet.
2.      Teroptimasinya unjuk kerja jaringan.
3.      Pengelolaan yang disederhanakan.
4.      Membantu pengembangan jaringan ke arah jarak geografis yang menjauh.
Sebagai contoh kita bisa ambil kasus sbb : WAN yang menggunakan jaringan antar kota yang berbeda. lebih optimpal jaringan tersebut dengan subnetting.

·         Proses Subnetting
Ada beberapa langkah yang harus di lakukan dalam memproses subnetting :
1.      Menentukan jumlah subnet yang dihasilkan oleh subnet mask
2.      Menentukan jumlah host per subnet
3.      Menentukan subnet yang valid
4.      Menentukan alamat broadcast untuk tiap subnet
5.      Menentukan host – host yang valid untuk tiap subnet





B.     Pengertian Routing


Routing adalah proses dimana suatu item dapat sampai ke tujuan dari satu lokasi ke lokasi lain. Beberapa contoh item yang dapat dirouting :mail, telepon call, dan data. Di dalam jaringan, Router adalah perangkat yang digunakan untuk melakukan routing trafik.
Untuk dapat me"routing" segala sesuatu, Router, atau segala sesuatu yang dapat melakukan fungsi routing, membutuhkan informasi sebagai berikut :
1.      Alamat Tujuan/Destination Address - Tujuan atau alamat item yang akan dirouting.
2.      Mengenal sumber informasi - Dari mana sumber (router lain) yang dapat dipelajari oleh router dan memberikan jalur sampai ke tujuan.
3.      Menemukan rute - Rute atau jalur mana yang mungkin diambil sampai ke tujuan.
4.      Pemilihan rute - Rute yang terbaik yang diambil untuk sampai ke tujuan.
5.      Menjaga informasi routing - Suatu cara untuk menjaga jalur sampai ke tujuan yang sudah diketahui dan paling sering terjadi.

·         Konsep Dasar Routing
Bahwa dalam jaringan WAN kita sering mengenal yang namanya TCP/IP (Transmission Control Protocol/ Internet Protocol) sebagai alamat sehingga pengiriman paket data dapat sampai ke alamat yang dituju (host tujuan). TCP/IP membagi tugas masing-masingmulai dari penerimaan paket data sampai pengiriman paket data dalam sistem sehingga jika terjadi permasalahan dalam pengiriman paket data dapat dipecahkan dengan baik.


Berdasarkan pengiriman paket data, routing dibedakan menjadi dua :
1.      routing lansung
Routing langsung merupakan sebuah pengalamatan secara langsung menuju alamat tujuan tanpa melalui host lain. Contoh: sebuah komputer dengan alamat 192.168.1.2 mengirimkan data ke komputer dengan alamat 192.168.1.3

2.      routing tidak langsung.
Routing tidak langsung merupakan sebuah pengalamatan yang harus melalui alamat host lain sebelum menuju alamat hort tujuan. (contoh: komputer dengan alamat 192.168.1.2 mengirim data ke komputer dengan alamat 192.1681.3, akan tetapi sebelum menuju ke komputer dengan alamat 192.168.1.3, data dikirim terlebih dahulu melalui host dengan alamat 192.168.1.5 kemudian dilanjutkan ke alamat host tujuan.



·         Jenis Konfigurasi Routing
Ada 3 jenis konsigurasi routing, antara lain :
1.      Minimal Routing merupakan proses routing sederhana dan biasanya hanya pemakaian lokal saja.
2.      Static Routing, dibangun pada jaringan yang memiliki banyak gateway. jenis ini hanya memungkinkan untuk jaringan kecil dan stabil.
3.      Dinamic Routing, biasanya digunakan pada jaringan yang memiliki lebih dari satu rute. Dinamic routing memerlukan routing protocol untuk membuat tabel routing yang dapat memakan resource komputer.

Routing Protocol maksudnya adalah protocol untuk merouting. Routing protocol digunakan oleh router-router untuk memelihara /meng-update isi routing table. Pada dasarnya sebuah routing protocol menentukan jalur (path) yang dilalui oleh sebuah paket melalui sebuah internetwork.
Contoh dari routing protocol adalah RIP, IGRP, EIGRP, dan OSPF.

Routed Protocol (protocol yang diroutingkan) maksudnya adalah protokol-protokol yang dapat dirutekan oleh sebuah router. Jadi protocol ini tidak digunakan untuk membuild routing tables, melainkan dipakai untuk addressing (pengalamatan). Karena digunakan untuk addressing, maka yang menggunakan routed protocol ini adalah end devices (laptop, mobile phone, desktop, mac, dll). router akan membaca informasi dari protocol ini sebagai dasar untuk memforward paket.


C.     Pengertian Konfigurasi IP Address dan Routing di Linux

langkah-langkah dalam konfigurasi IP address, adalah sebagai berikut :
ü  Masuk ke sistem Linux.
ü  Buka file network interface dengan perintah :
$ pico /etc/network/interfaces
ü  Ketik perintah berikut dibaris paling bawah :
auto eth0
iface eth0 inet static
address 1.1.1.<antara 31 sampai 45>
netmask 255.255.255.0
network 1.1.1.0
broadcast 1.1.1.127
gateway 1.1.1.1
auto eth1
iface eth1 inet static
address 192.168.0.1
netmask 255.255.255.0
network 192.168.0.0
broadcast 192.168.0.255
ü  Simpan dengan menekan Ctrl+O, lalu exit dengan menekan Ctrl+X.
ü  Kemudian restart network dengan perintah /etc/init.d/networking restart.
ü  Sambungkan masing-masing ethernet ke laptop dan ke switch.
ü  Remote server dengan putty.
ü  Tambahkan cd room sebagai repository dengan perintah apt-cdrom add –a.
Konfigurasi server sebagai router :
ü  Buka file sysctl.conf dengan perintah pico /etc/sysctl.conf.
ü  Hilangkan tanda # pada baris IP-forward=1.
ü  Simpan dan exit.
ü  Buka file rc.local dengan perintah pico /etc/rc.local.
ü  Tambahkan baris berikut sebelum exit.
iptables –t nat –A POSTROUTING –s 192.168.0.0/24 –d 0/0 –j MASQUERADE
ü  Buka /etc/resolv.conf, lalu tambahkan nameserver 1.1.1.1.
ü  Simpan dan exit.
ü  Restart dengan perintah reboot
Percobaan 1

Extrak Ketiga File Netkit didalam folder user masing msing
Menentukan Homebase Netkit
Check configurasi
Buka Virtual Machine di terminal dengan perintah “ vstart agus “ (tanpa tanda petik)
Untuk menutupnya lakukan perintah “vcrash agus”


Percobaan 2
Seting IP di Guest pertama dengan perintah # ifconfig eth0 192.168.1.1 netmask 255.255.255.0 up
Seperti bada gambar di bawah ini
Seting IP di Guest kedua dengan perintah # ifconfig eth0 192.168.1.2 netmask 255.255.255.0 up
Seperti bada gambar di bawah ini
Pada terminal guest pertama, krtikan perintah # ping 192.168.1.2

Pada terminal guest pertama, krtikan perintah # ping 192.168.1.2








Selamat mencoba........

0 komentar:

luvne.com ayeey.com cicicookies.com mbepp.com kumpulanrumusnya.com.com tipscantiknya.com